ASPEK BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
ASPEK BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Abdul Jalil
abdullumajang95@gmail.com
Abstrack
This study aims
to discuss the learning and intruction which is an activity conducted by
teachers and students. Learning is the process of changing a behavior and
knowledge. Learning process becomes one system in intruction. The intruction
system consists of several components that interact with each other, that is:
teachers, students, learning objectives, materials, media, methods, and
evaluation. The intruction can not be done well
without any interaction between the learning components, then all
components of learning must cooperate to make a efficient learning.
Keywords: Learning,
Teaching, Learning Component
Abstrak
Kajian ini
bertujuan untuk membahas hakikat belajar dan
pembelajaran yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
dan siswa. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku
dan ilmu pengetahuan. Proses belajar menjadi satu sistem dalam pembelajaran.
Adapun sistem pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi satu sama lain, yaitu: guru, siswa, tujuan, materi, media, metode,
dan evaluasi. Pembelajaran tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya interaksi antara komponen
pembelajaran, maka diantara jenis komponen pembelajaran tersebut haruslah
saling bekerja sama sehingga tercipta pembelajaran yang efisien.
Kata
Kunci: Belajar, Pembelajaran, Komponen
Pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran
adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah bentuk edukasi
yang menjadikan adanya suatu interaksi antara
guru dengan siswa.
Kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan dalam hal
ini diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru secara sadar
merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk
kepentingan dalam pengajaran.
Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil
interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku terhadap hasil belajar
bersifat continiu, fungsional, positif, aktif, dan terarah.
Proses perubahan tingkah
laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para ahli
pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik,
dengan bahan pelajaran, metode penyampaian,
strategi pembelajaran, dan
sumber belajar dalam
suatu lingkungan belajar. Kemudian,
keberhasilan dalam proses
belajar dan pembelajaran dapat
dilihat melalui tingkat
keberhasilan dalam mencapai
tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat
dikatakan bahwa guru telah
berhasil dalam mengajar. Dengan demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh
interaksi diantara komponen- komponen tersebut.
Dalam
tulisan ini, penulis akan membahas mengenai pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang merupakan
penjelasan tentang makna belajar dan makna pembelajaran, penjelasan tentang komponen- komponen pembelajaran, kemudian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar dan pembelajaran.
Hakikat Belajar
dan Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan
objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran
adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.
Tujuan pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak
hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya
dari segi fisik saja yang aktif dan mentalnya tidak aktif, maka tujuan dari
pembelajaran belum tercapai. Hal ini sama saja dengan peserta didik tidak
belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan dalam dirinya. Belajar
pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang
setelah melakukan aktivitas belajar.
1. Pengertian Belajar
Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi. Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini adalah obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.
Tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri
tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar.
Berikut ini adalah beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan khusus
tentang belajar:
a. Behaviorisme, teori
ini meyakini bahwa
manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan
pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan
kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam
pikiran karena tidak dapat dilihat.
b. Kognitivisme, merupakan salah satu teori belajar
yang dalam berbagai pembahasan juga sering
disebut model kognitif. Menurut teori belajar
ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang
situasi yang berhubungan dengan tujuan. Oleh karena itu, teori ini memandang
bahwa belajar itu sebagai perubahan persepsi dan pemahaman.
2.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Peran dari guru sebagai pembimbing bertolak dari banyaknya peserta didik yang bermasalah. Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta didik. Oleh karena itu, jika hakikat belajar adalah “perubahan”, maka hakikat pembelajaran adalah “pengaturan”.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Secara Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Komentar
Posting Komentar